Mungkin beberapa tahun lalu, ramalan bintang atau ramalan akan zodiak atau horoskop sangat populer dan banyak ditunggu setiap minggunya oleh banyak orang. Namun sedikit mengulas lebih dalam, apa, kapan dan bagaimana sih zodiak itu lahir?
Dilansir Merdeka.com, kata zodiak adalah diambil dari bahasa Yunani yaitu Zoodiacos Cyclos yang artinya Lingkaran Hewan. Banyak pakar menyebutkan bahwa sebelum angka Yunani kuno menerapkan paten nama akan zodiak, bangsa Mesir kuno lah yang terlebih dahulu menciptakannya (sekitar abad ke-4 SM).
Zoodiacos Cyclos ini merupakan sebuah sabuk imajinasi di langit dengan lebar 18 derajat yang berpusat pada lingkaran ekliptika atau jalur suatu jalur yang dilalui oleh suatu benda dengan mengelilingi suatu titik pusat dengan sistem koordinat tertentu (Wikipedia).
Bangsa Yunani kuno menggunakan Zoodiacos Cyclos sebagai penyimbol bulan dalam satu tahun dengan merujuk pada 13 rasi bintang yang dilewati sabuk tersebut. Namun, pada akhirnya, satu dari 13 rasi tersebut dihilangkan dan hanya digunakan sebanyak 12 rasi saja sebagai simbol dari setiap zodiak.
Setiap rasi merupakan pelambang dari hewan atau pahlawan yang memiliki sejarah hebat atau juga berasal dari lingkup dewa-dewi Yunani dan wajib untuk diingat. Dari 12 simbol tersebut dibagi lagi menjadi 4 sub-kategori, yaitu lambang api, air, udara dan bumi. Untuk lambang api terdapat Aries, Sagittarius dan Leo.
Untuk lambang air adalah Cancer, Scorpio dan Pisces. Dalam kategori udara ada Libra, Aquarius dan Gemini. Sedangkan untuk lambang bumi ada Capricornus, Taurus dan Virgo.
Setelah digunakan oleh bangsa Yunani kuno, para ahli mengatakan bahwa perkembangan horoskop atau zodiak tersebut kemudian dilanjutkan oleh bangsa Babylonia.
Secara bertahan, setiap zodiak yang menggunakan jalur ekliptika juga dihubungkan dengan sisi astrologi atau sistem pergerakan benda-benda di tata surya, seperti planet, bulan, bintang sampai dengan matahari.
Hal tersebut dikarenakan banyak benda-benda langit tersebut juga menganut sistem ekliptika yaitu berpusat pada matahari sebagai porosnya.
Kembali ke zodiak, setelah ada penggabungan dan pengembangan sistem penyimbolan setiap rasi dengan unsur astrologi, maka peramalan orang-orang yang lahir dengan mewakili zodiak tertentu didasarkan pada kedudukan matahari.
Masih menurut tulisan di Wikipedia, kedudukan matahari sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu waktu tropikal dan waktu sideral. Dari dia waktu tersebut akhirnya juga memunculkan 2 macam tanda untuk meramalkan setiap zodiak, yaitu zodiak tropikal dan zodiak sideral.
Zodiak tropikal adalah gerakan zenit matahari yang melintasi langit atau konstelasi setiap rasi dalam setahun. Pergerakan tersebut disebabkan karena presesi ekuinoks. Seiring dengan perkembangan waktu, ada beberapa negara, kepercayaan dan agama yang juga menggunakan sistem zodiak atau horoskop ini.
Dilansir Merdeka.com, kata zodiak adalah diambil dari bahasa Yunani yaitu Zoodiacos Cyclos yang artinya Lingkaran Hewan. Banyak pakar menyebutkan bahwa sebelum angka Yunani kuno menerapkan paten nama akan zodiak, bangsa Mesir kuno lah yang terlebih dahulu menciptakannya (sekitar abad ke-4 SM).
Zoodiacos Cyclos ini merupakan sebuah sabuk imajinasi di langit dengan lebar 18 derajat yang berpusat pada lingkaran ekliptika atau jalur suatu jalur yang dilalui oleh suatu benda dengan mengelilingi suatu titik pusat dengan sistem koordinat tertentu (Wikipedia).
Bangsa Yunani kuno menggunakan Zoodiacos Cyclos sebagai penyimbol bulan dalam satu tahun dengan merujuk pada 13 rasi bintang yang dilewati sabuk tersebut. Namun, pada akhirnya, satu dari 13 rasi tersebut dihilangkan dan hanya digunakan sebanyak 12 rasi saja sebagai simbol dari setiap zodiak.
Setiap rasi merupakan pelambang dari hewan atau pahlawan yang memiliki sejarah hebat atau juga berasal dari lingkup dewa-dewi Yunani dan wajib untuk diingat. Dari 12 simbol tersebut dibagi lagi menjadi 4 sub-kategori, yaitu lambang api, air, udara dan bumi. Untuk lambang api terdapat Aries, Sagittarius dan Leo.
Untuk lambang air adalah Cancer, Scorpio dan Pisces. Dalam kategori udara ada Libra, Aquarius dan Gemini. Sedangkan untuk lambang bumi ada Capricornus, Taurus dan Virgo.
Setelah digunakan oleh bangsa Yunani kuno, para ahli mengatakan bahwa perkembangan horoskop atau zodiak tersebut kemudian dilanjutkan oleh bangsa Babylonia.
Secara bertahan, setiap zodiak yang menggunakan jalur ekliptika juga dihubungkan dengan sisi astrologi atau sistem pergerakan benda-benda di tata surya, seperti planet, bulan, bintang sampai dengan matahari.
Hal tersebut dikarenakan banyak benda-benda langit tersebut juga menganut sistem ekliptika yaitu berpusat pada matahari sebagai porosnya.
Kembali ke zodiak, setelah ada penggabungan dan pengembangan sistem penyimbolan setiap rasi dengan unsur astrologi, maka peramalan orang-orang yang lahir dengan mewakili zodiak tertentu didasarkan pada kedudukan matahari.
Masih menurut tulisan di Wikipedia, kedudukan matahari sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu waktu tropikal dan waktu sideral. Dari dia waktu tersebut akhirnya juga memunculkan 2 macam tanda untuk meramalkan setiap zodiak, yaitu zodiak tropikal dan zodiak sideral.
Zodiak tropikal adalah gerakan zenit matahari yang melintasi langit atau konstelasi setiap rasi dalam setahun. Pergerakan tersebut disebabkan karena presesi ekuinoks. Seiring dengan perkembangan waktu, ada beberapa negara, kepercayaan dan agama yang juga menggunakan sistem zodiak atau horoskop ini.