Seorang pria yang lagi galau (ilustrasi) |
Ketika aku memutuskan untuk kembali, ternyata aku terlambat. Kini kau telah bersanding dengan pria yang kau cintai. Dan itu bukanlah aku. Terima kasih, pernah menjadi bagian terindah dalam hidupku.
Untuk kamu yang pernah aku sebut namanya,
Dulu, kau sering menyakitiku namun bodohnya, aku tetap mencintaimu. Entah mengapa. Padahal aku sudah membenci perasaan dan tingkah lakumu. Perasaan itu masih merekat kuat di hariku. Namun, akhirnya ku putuskan untuk pergi darimu. Aku tidak tahan dengan kelakuanmu dan aku tidak ingin menganggumu lagi.
Dua tahun berlalu, aku berniat kembali padamu karena rasa ini tak bisa hilang. Namun, apa yang ku dengar seperti petir yang menyambar di siang hari. Aku mendengar kau akan menikah dengan pria lain. Hatiku remuk dan hancur. Entah mengapa aku menangis.
Aku pun mengambil semua foto dan barang pemberianmu. Aku biarkan laut membawa semua kenangan manis kita. Aku pun memutuskan untuk tidak mencoba untuk menghubungi lagi. Walaupun, aku memang merindukanmu. Namun, tidak berari aku menginginkan kamu kembali. Aku merelakanmu dan melepasmu pergi.
Kini, tidak ada lagi dirimu di dalam hatiku karena bagian terbesar hatiku menjadi milik Allah. Aku akan selalu mendekatkan diri pada Allah. Bahkan, aku sudah memiliki penggantimu. Seorang wanita yang tulus mencintai dan menyayangiku.
Telah aku lewati masa-masa itu. Kini aku sanggup tersenyum dan tertawa kembali. Aku akan hanya memikirkan masa depanku dengan istriku.
Terima kasih,
Terkadang kita memang harus membuat keputusan yang tepat dalam hidup kita. Melangkahkan kaki ke jalan yang mungkin akan membuat kita tertatih dan jatuh. Namun, bukankah semua yang hadir di dalam hidup kita adalah bekal pembelajaran kita di masa depan? Berterimakasihlah kepada masa lalu, karena merekalah yang membentuk sosok kuat kita sekarang. (vemale/dyn)