Facebook mengakui bahwa sistem keamanan mereka telah disusupi hacker. Bukan peretas kacangan memang, karena ia berhasil mengelabui proteksi situs jejaring sosial terbesar itu.
Hingga saat ini memang belum diketahui siapa dalang di balik serangan tersebut, tapi dugaan kuat mengarah kepada peretas yang mengusili sejumlah situs besar di Amerika Serikat (AS) seperti New York Times, Washington Post, Wall Street Journal bahkan Twitter.
Pembobol Facebook juga tergolong cerdas. Ia tidak menyerang secara terbuka, melainkan menyusup melalui komputer para developer jejaring sosial tersebut. Alhasil, ia sukses masuk ke dalam sistem Facebook tanpa terdeteksi hampir selama sebulan.
"Bulan lalu, Facebook Security, divisi keamanan Facebook menemukan, sistem kami telah diserangan peretas," tulis keterangan Facebook baru-baru ini.
Adapun cara yang dilakukan peretas adalah memasukkan malware ke dalam situs yang biasa dikunjungi developer tersebut. Program jahat itu kemudian masuk ke dalam komputer, kemudian mengakses jaringan Facebook tanpa diketahui sang administrator.
Saat menyusup ke dalam jaringan Facebook peretas diprediksi memanfaatkan celah Oracle Java, lubang ini juga sempat dipakai pelaku untuk meretas ke dalam sistem Twitter.
Seperti dikutip Cyber4rt dari detikINET, Senin (18/2/2013), tidak disebutkan secara detail bagaimana pelaku memanfaatkan celah tersebut, namun para pengguna diimbau untuk tidak lagi menggunakan Java. Karena celah di aplikasi ini memang kerap dijadikan 'pintu' para penjahat cyber.
"Sebagai perusahaan pertama yang berhasil menangkap malware ini, kami akan mempelajarinya lebih lanjut. Dan kami akan segera mengumumkan bagaimana langkah-langkah untuk mencegahnya," tutup keterangan Facebook pada blognya. ( eno / ash )