Pentolan grup band Padi, Piyu, mengaku dibenci Sobat Padi lantaran dia dianggap sebagai otak di balik bubarnya band yang populer dengan lagu “Mahadewi”.
“Saya dibenci penggemar. Ada Lover and Haters. Saya dianggap biang kerok Padi pecah, bubar,” kata Piyu saat ditemui di Nutz Culture, Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2013).
Walau sudah tak bersama, Piyu mengaku masih tetap berkomunikasi dengan teman-temannya di Padi. "Kalau support kita masih sering komunikasi," tutur Piyu. Tak dipungkiri, Piyu merasa bersyukur karena dapat melakukan segala hal saat bersolo karier.
“Saya dibenci penggemar. Ada Lover and Haters. Saya dianggap biang kerok Padi pecah, bubar,” kata Piyu saat ditemui di Nutz Culture, Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2013).
Walau sudah tak bersama, Piyu mengaku masih tetap berkomunikasi dengan teman-temannya di Padi. "Kalau support kita masih sering komunikasi," tutur Piyu. Tak dipungkiri, Piyu merasa bersyukur karena dapat melakukan segala hal saat bersolo karier.
Meski dianggap sebagai pemicu bubarnya band yang sempat sukses dengan beberapa single yang menjadi hits, seperti "Sesuatu Yang Indah" dan "Semua Tak Sama", Piyu tidak mempersalahkan hal tersebut.
Piyu pun merasa bersyukur karena dapat melakukan berbagai hal saat bersolo karier tidak seperti saat dirinya masih bergabung dengan Padi. "Saya bersyukur saya bisa melakukan hal yang dulu tidak bisa saya lakukan. Itu merupakan keberuntungan itu bukan sesuatu yang merugikan," ujar Piyu.
Piyu pun merasa bersyukur karena dapat melakukan berbagai hal saat bersolo karier tidak seperti saat dirinya masih bergabung dengan Padi. "Saya bersyukur saya bisa melakukan hal yang dulu tidak bisa saya lakukan. Itu merupakan keberuntungan itu bukan sesuatu yang merugikan," ujar Piyu.