Bagi Anda yang memiliki jiwa berpetualang, tak lengkap rasanya menjadi petualang sejati jika belum mengunjungi salah satu wisata alam di Sumedang.
Tak hanya dikenal akan kulinernya, daerah terluas kedua di Jawa Barat setelah Cirebon ini juga memiliki sebuah wisata alam yang jarang diketahui oleh kebanyakan orang. Adalah Kampung Toga atau Kampung Tanaman Obat Keluarga yang berada di wilayah kabupaten Sumedang.
Kita tahu, Sumedang adalah daerah yang sebagian wilayahnya terdiri dari bukit-bukit terjal. Untuk itulah pada tahun 1997, Pemerintah daerah setempat mulai mencari cari untuk membedah daerah gersang dan kurang produktif yang berada disekitar lereng perbukitan Kabupaten Sumedang Jawa Barat untuk dijadikan Kawasan Wisata, dan jadilah Kampung Toga
Kampung ini biasa disebut sebagai Apotek Hidup, karena di dalamnya ditanami berbagai jenis tumbuhan semisal tanaman obat-obatan dan pohon tanaman keras dengan ciri khas pohon Jambe.
Kampung yang letaknya sekitar 2 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Sumedang ini memiliki nuansa perbukitan yang asri. Dari sana kita dapat melihat pemandangan kota Sumedang serta hamparan sawah dan sungai yang dapat dinikmati dengan wisata Dirgantara yaitu Paralayang dan Gantole.
Kampung Toga berada di Jalan Makam Cut Nyak Dien, gang Puyuh Desa Sukajaya- Sumedang Selatan, Jawa Barat. Setelah beberapa tahun dikembangkan mulai tahun 1997 sampai dengan sekarang, kawasan wisata Kampung Toga menyediakan berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang sangat memadai bagi para pengunjung, bahkan luasnya kini sudah mencapai 32 Ha.
Bagi Anda yang senang bergelut dengan alam, sangatlah cocok untuk menikmati pemandangan Kampung Toga ini, karena sesuai mottonya "One Stop Adventure", maka para pengunjung akan menikmati petualangan yang beraneka ragam, baik di udara, darat, maupun air.
Di udara, kita dapat menikmati fasilitas olah raga dirgantara berupa Paralayang dan Gantole, baik sebagai wisata pendidikan, atau sekedar rekreasi udara. Terdapat Trainner yang berlisensi untuk para siswa yang akan mengikuti wisata pendidikan dan Master Thundem untuk penumpang yang sekedar menikmati indahnya panorama Kampung Toga di udara.
Bagi yang lebih senang menikmati wisata di darat, rekreasi keluarga semacam menikmati suasana alam pegunungan, jalan-jalan dengan suasana pedesaan, naik sepeda gunung, tersedia di sana. Sementara mereka yang menggermari kegiatan Outbound, tersedia lengkap dengan segala fasilitas dan permainannya. Ada juga aneka makanan dan minuman ala Parahyangan yang disajikan Saung Lesehan dan restoran yang bernuansa alam terbuka dengan iringan musik sunda. Sungguh akan terasa menikmati alam yang sebenarnya. Panorama sawah yang terbentang luas, pegunungan yang hijau dan arsitektur bangunan yang mempunyai ciri khas panggung, kayu dan batu, tertata apik di antara perbukitan.
Sedangkan di air, ada kegiatan Raffting (Arung Jeram) dan kolam renang dewasa juga anak-anak dengan nuansa pegunungan. Bagi mereka yang gemar memancing, tersedia pula tempat pemancingan di danau buatan yang letaknya tepat diatas bukit paling tinggi, bisa juga dilakukan diatas perahu mengitari danau buatan tersebut. Sungguh wisata alam yang sangat memuaskan. (pm/reporter: Intan Pertiwi) .......
Tak hanya dikenal akan kulinernya, daerah terluas kedua di Jawa Barat setelah Cirebon ini juga memiliki sebuah wisata alam yang jarang diketahui oleh kebanyakan orang. Adalah Kampung Toga atau Kampung Tanaman Obat Keluarga yang berada di wilayah kabupaten Sumedang.
Kita tahu, Sumedang adalah daerah yang sebagian wilayahnya terdiri dari bukit-bukit terjal. Untuk itulah pada tahun 1997, Pemerintah daerah setempat mulai mencari cari untuk membedah daerah gersang dan kurang produktif yang berada disekitar lereng perbukitan Kabupaten Sumedang Jawa Barat untuk dijadikan Kawasan Wisata, dan jadilah Kampung Toga
Kampung ini biasa disebut sebagai Apotek Hidup, karena di dalamnya ditanami berbagai jenis tumbuhan semisal tanaman obat-obatan dan pohon tanaman keras dengan ciri khas pohon Jambe.
Kampung yang letaknya sekitar 2 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Sumedang ini memiliki nuansa perbukitan yang asri. Dari sana kita dapat melihat pemandangan kota Sumedang serta hamparan sawah dan sungai yang dapat dinikmati dengan wisata Dirgantara yaitu Paralayang dan Gantole.
Kampung Toga berada di Jalan Makam Cut Nyak Dien, gang Puyuh Desa Sukajaya- Sumedang Selatan, Jawa Barat. Setelah beberapa tahun dikembangkan mulai tahun 1997 sampai dengan sekarang, kawasan wisata Kampung Toga menyediakan berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang sangat memadai bagi para pengunjung, bahkan luasnya kini sudah mencapai 32 Ha.
Bagi Anda yang senang bergelut dengan alam, sangatlah cocok untuk menikmati pemandangan Kampung Toga ini, karena sesuai mottonya "One Stop Adventure", maka para pengunjung akan menikmati petualangan yang beraneka ragam, baik di udara, darat, maupun air.
Di udara, kita dapat menikmati fasilitas olah raga dirgantara berupa Paralayang dan Gantole, baik sebagai wisata pendidikan, atau sekedar rekreasi udara. Terdapat Trainner yang berlisensi untuk para siswa yang akan mengikuti wisata pendidikan dan Master Thundem untuk penumpang yang sekedar menikmati indahnya panorama Kampung Toga di udara.
Bagi yang lebih senang menikmati wisata di darat, rekreasi keluarga semacam menikmati suasana alam pegunungan, jalan-jalan dengan suasana pedesaan, naik sepeda gunung, tersedia di sana. Sementara mereka yang menggermari kegiatan Outbound, tersedia lengkap dengan segala fasilitas dan permainannya. Ada juga aneka makanan dan minuman ala Parahyangan yang disajikan Saung Lesehan dan restoran yang bernuansa alam terbuka dengan iringan musik sunda. Sungguh akan terasa menikmati alam yang sebenarnya. Panorama sawah yang terbentang luas, pegunungan yang hijau dan arsitektur bangunan yang mempunyai ciri khas panggung, kayu dan batu, tertata apik di antara perbukitan.
Sedangkan di air, ada kegiatan Raffting (Arung Jeram) dan kolam renang dewasa juga anak-anak dengan nuansa pegunungan. Bagi mereka yang gemar memancing, tersedia pula tempat pemancingan di danau buatan yang letaknya tepat diatas bukit paling tinggi, bisa juga dilakukan diatas perahu mengitari danau buatan tersebut. Sungguh wisata alam yang sangat memuaskan. (pm/reporter: Intan Pertiwi) .......
