Bukit Seks yang dalam sebutan bahasa daerah Enrekang dinamai ‘Buttu Kabobong’ (Berarti: Gunung V) tersebut, sebenarnya hanya merupakan bagian kecil dari banyak bentuk unik dan menawan gunung purba yang ada di wilayah Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Hanya saja Bukit Seks ini yang senantiasa mendapat perhatian lantaran dapat dipandang lansung dari tepian jalan poros Enrekang – Toraja. Tepatnya, berada di barisan bukit yang menjadi bagian dari Kawasan Timur Enrekang (KTE). Barisan perbukitan yang merupakan bagian dari kaki Gunung Latimojong (kl. 3.478 dpl) yang berada di Karangan, Desa Latimojong Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang.
Dalam catatan lama budayawan Enrekang, Bompeng Rilangi, bukit ini awalnya disebut Buttu Polloq Pejjog (Bhs. Enrekang), berarti Gunung Pantat Kerempeng. Namun kemudian, karena bentuknya yang menyerupai V, orang-orang mengganti namanya dengan sebutan Buttu Kabobong (Bhs. Enrekang) berarti Bukit V, yang populer sampai sekarang.
Menariknya, belukar alam yang tumbuh bagai melukis kelengkapan belahan gunung menyerupai bentuk V tersebut, tidak pernah berubah dari masa ke masa. ‘’Sekalipun rumput-rumput yang tumbuh di sekitar Buttu Kabobong itu terbakar, dalam beberapa waktu kemudian akan tumbuh kembali seperti biasa,’’ jelas Ancong, warga Mandatte, sekitar bukit tersebut.
Dahulu, menurut catatan Bombeng Rilangi, Buttu Kabobong sering dijadikan sebagai tempat musyawarah masyarakat yang berdiam di gunung-gunung sekitarnya. Sekitar bukit di ketinggian sekitar kl.700 m dpl tersebut, sampai sekarang masih terdapat perkampungan penduduk yang merupakan wilayah pemu****n yang sudah ada sejak masa purba.
Seorang pelancong, Prof. Reflexiologi dari China, George Is kepada independen.co menyatakan kagum dengan panorama alam pegunungan Buttu Kabobong dan sekitarnya. ‘’Saya sudah berkeliling menikmati berbagai obyek wisata alam pegunungan terkenal di berbagai belahan dunia, tapi alamnya tidak seindah dan sesejuk di sekitar Buttu Kabobong,’’ katanya.
Buttu Kabobong, memang, merupakan salah satu dari beratus bentuk unik bukit yang terdapat di kaki Gunung Latimojong (lebih 3.000 dpl), merupakan salah satu gunung tertinggi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Hanya saja kawasan panorama alam pengungan yang menawan sekitar Buttu Kabobong yang juga sering disebut-sebut sebagai Erotic Mountain tersebut dari sejak dahulu tak mengalami banyak perkembangan sebagai suatu obyek wisata.
Dalam cerita rakyat di Desa Bambapuang Kecamatan Anggeraja, disebut-sebut pada masa purba Gunung Bambapuang yang terletak sekitar 2 km dari Buttu Kabobong dahulu puncaknya menohok ke langit. Tapi kemudian gunung itu patah dan menimbulkan bencana, setelah terjadicinta incest atau hubungan sedarah kakak-adik di kaki bukit tersebut.
Berahdapan dengan Buttu Kabobong terdapat juga sebuah bukit yang membentang dengan bentuk menyerupai bentuk P (kelamin lelaki) dalam ukuran yang cukup besar. Itulah sebabnya, kawasan sekitar Buttu Kabobong ada yang mengistilahkan sebagai kawasan ‘Bukit Seks’ (sex mountain).
Kawasan wisata Buttu Kabobong dan sekitarnya hingga kini masih tetap menjadi jalur lintas yang hanya dilewati wisatawan yang pergi pulang ke obyek wisata Tana Toraja. Di tempat sekitar lokasi bukit tersebut sampai sekarang hanya ada sebuah tempat penginapan yaitu Villa Bambapuang. Lokasi di sekitar bukit unik tersebut masih lebih banyak dikembangkan seadanya oleh warga sekitar dengan membuat lapak-lapak persinggahan, sekaligus membuka warung makan-minum serta penjualan kuliner.