Polisi Jepang saat ini sedang "memburu" seseorang yang memiliki kemampuan coding dalam C #, menggunakan "Syberian Post Office" untuk membuat posting anonim online, dan tahu bagaimana untuk menjelajahi web tanpa meninggalkan jejak digital - dan pihak kepolisian Jepang bersedia membayar untuk tertangkapnya orang itu.
Adalah pertama kalinya Badan Kepolisian Nasional Jepang [ NPA ] menawarkan hadiah uang bagi yang mampu melacak hacker yang dimaksudkan. NPA akan membayar hingga 3 juta yen atau setara dengan 345 Juta Rupiah.
Yang mendasari kenapa NPA sampai menawarkan hadiah seperti ini dikarenakan pada awal tahun ini, pihak NPA telah salah tangkap terhadap 4 orang, yang notabene keempat orang tersebut adalah pemilik komputer yang ternyata telah diretas oleh hacker dan digunakan untuk mengirim pesan di public bulletin boards. Pesan-pesan termasuk peringatan dari rencana pembunuhan massal di sebuah sekolah dasar diposting ke sebuah city website. Hal ini tentu sangatlah memalukan bagi Kepolisian Jepang.
"Sampai sekarang ini jenis hadiah disediakan untuk kasus-kasus yang melibatkan kejahatan seperti pembunuhan dan pembakaran, tetapi kebijakan baru-baru ini telah diubah untuk menyertakan lebih banyak jenis kejahatan," kata seorang juru bicara kepolisian pada hari Kamis yang Cyber4rt kutip dari Computer World.
Poster hadiah, diposting online pada hari Rabu, termasuk rincian deskripsi teknis skill yang hacker tersebut miliki. Termasuk kemampuan untuk menggunakan bahasa pemrograman seperti C # untuk membuat virus yang disebut "iesys.exe" dan menggunakan metode postingan anonim yang disebut "Syberian Post Office" untuk mengirim pesan ke papan buletin populer Jepang 2channel.
NPA mengubah kebijakan reward resmi pada tanggal 7 Desember 2012. Penghargaan maksimum ditetapkan sebesar 3 juta yen, yang dapat ditingkatkan hingga 10 juta yen dalam kasus-kasus ekstrim.
Adalah pertama kalinya Badan Kepolisian Nasional Jepang [ NPA ] menawarkan hadiah uang bagi yang mampu melacak hacker yang dimaksudkan. NPA akan membayar hingga 3 juta yen atau setara dengan 345 Juta Rupiah.
Yang mendasari kenapa NPA sampai menawarkan hadiah seperti ini dikarenakan pada awal tahun ini, pihak NPA telah salah tangkap terhadap 4 orang, yang notabene keempat orang tersebut adalah pemilik komputer yang ternyata telah diretas oleh hacker dan digunakan untuk mengirim pesan di public bulletin boards. Pesan-pesan termasuk peringatan dari rencana pembunuhan massal di sebuah sekolah dasar diposting ke sebuah city website. Hal ini tentu sangatlah memalukan bagi Kepolisian Jepang.
"Sampai sekarang ini jenis hadiah disediakan untuk kasus-kasus yang melibatkan kejahatan seperti pembunuhan dan pembakaran, tetapi kebijakan baru-baru ini telah diubah untuk menyertakan lebih banyak jenis kejahatan," kata seorang juru bicara kepolisian pada hari Kamis yang Cyber4rt kutip dari Computer World.
Poster hadiah, diposting online pada hari Rabu, termasuk rincian deskripsi teknis skill yang hacker tersebut miliki. Termasuk kemampuan untuk menggunakan bahasa pemrograman seperti C # untuk membuat virus yang disebut "iesys.exe" dan menggunakan metode postingan anonim yang disebut "Syberian Post Office" untuk mengirim pesan ke papan buletin populer Jepang 2channel.
NPA mengubah kebijakan reward resmi pada tanggal 7 Desember 2012. Penghargaan maksimum ditetapkan sebesar 3 juta yen, yang dapat ditingkatkan hingga 10 juta yen dalam kasus-kasus ekstrim.
