Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lembaga Penerbangan dan Antariksa  Nasional (LAPAN) Soewarto Hardhienta mengatakan LAPAN akan mengorbitkan  satu satelit bikinan Indonesia pada Agustus mendatang dengan misi pengamatan permukaan bumi.
Itu  satelit seluruhnya bikinan Indonesia,” kata Soewanto di kantor  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin siang, 4 Juni 2012.
 
 
Satelit  yang akan diorbitkan itu diberi nama LAPAN-A2. Ia mengatakan LAPAN  menyertakan tiga perangkat utama dalam satelit tersebut. Perangkat  pertama adalah pemotret Bumi. Nantinya Indonesia bisa memotret Bumi dari  angkasa dengan satelit tersebut.
Perangkat kedua adalah pembaca sinyal kapal. Dengan perangkat tersebut, pemerintah bisa mengetahui setiap kapal besar yang memasuki wilayah perairan Indonesia. »Kapal secara otomatis mengirim sinyal yang akan ditangkap satelit,” kata Soewarto.
Kapal-kapal yang mampu dilacak oleh satelit itu umumnya adalah kapal besar. Satelit belum bisa menangkap keberadaan kapal nelayan kecil yang umumnya terbuat dari kayu. »Selama ada pengirim sinyal, bisa dilacak,” katanya.
Perangkat ketiga adalah penunjang komunikasi radio amatir. Perangkat tersebut akan sangat berguna bagi proses penanggulangan bencana. Ini untuk menjamin alat komunikasi radio amatir tetap menyala dalam situasi genting. Kalau saat bencana, umumnya alat komunikasi konvensional mati,” ujarnya.
Satelit tersebut akan diorbitkan menggunakan sebuah roket peluncur satelit dari India. Soewarto mengatakan Indonesia belum menguasai teknologi roket peluncur satelit, sehingga pengorbitan satelit dilakukan di India.
